JANGAN MENUNDA

JANGAN MENUNDA – Seorang sahabat berkisah tentang ayahandanya yang meninggal belum lama. Seorang ayah yang di ketahui akhir kehidupannya tekun mengikuti kajian taklim dan beribadah. Beberapa hari setelah hari wafatnya di datangi ia dalam mimpinya. Mimpi yang pertama di pertemukan ia dengan ayahandanya dalam keadaan baik dan penuh senyum di wajahnya. Mimpi kedua ada sesuatu yang berbeda. Kemudian diminta putranya agar membelikan semen, batubata dan material lainnya. Serta di mintanya agar dibangunkan rumah baginya. Anaknya mencari makna dibalik pesan ayahnya. Khawatir salah menerjemah. Di tanyakan kepada yang menurutnya bisa menuntunnya kepada hikmah. Di dapatkanlah jawaban, agar putranya membangunkan bangunan sebagai sedekah jariyah untuk sang ayah. Baik bentuknya rumah Alloh ataupun pondok pesantren. Menjadi investasi pendatang income pasif pahala untuk ayahnya. Kebutuhan mereka yang sudah meninggal adalah tetap bisa beramal. Sekalipun hidupnya sudah berhenti diputus ajal. Keluarganyalah yang mewujudkan untuknya sebagai bekal. Agar setiap saat income pasif pahala datang, menutup kekurangan amal yang menjadi bekal. Menjadi pelajaran bagi kita semua akan ibroh yang mahal. Bahwa kapanpun kesempatan hidup masih ada. Segeralah mengukir amal. Jangan menunda, untuk mengisi setiap celah umur dengan kebaikan. Dan tambahkan jariyah penyambung umur, agar kebaikan tetap dalam keadaan subur, meskipun pelakunya sudah di kubur. Tambahkan ilmu bermanfaat, dengan menebar denganya setiap saat. Agar setiap kebaikan yang dilakukan mereka yang mendapat manfaat ada saham pahala kita terikat. Tambahkan dengan sebanyak mungkin mendidik anak menuju shalihnya. Agar setiap kebaikan anak, ada bagian pahala untuk yang berjasa membesarkan dan mendidiknya..Sebenar kalimat nasehat hebat, ” Dunia tempat menanam untuk hasil akherat yang di ketam”. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *