HIDUP UNTUK ORANG LAIN – Kesulitan hidup dan kesibukan memenuhi kebutuhan hidup banyak menyita perhatian. Berapa banyak tidak menyisakan perhatian untuk orang lain. Karena begitu mahalnya perhatian sehingga layak hanya untuk dirinya sendiri. Menyangka dengan begitu akan lebih mudah cita2 besar dunia akheratnya di raih. Padahal semakin berkonsentrasi mengurus diri sendiri semakin kecil energi yang di miliki. Jika ia membutuhkan 100 % maka ia harus membangunnya sendiri. Itupun jika terkendala sakit atau hilangnya semangat akan memangkas tenaga sampaiย 0 %. Berbeda dengan berkonsentrasi dengan banyak orang yang akan di tolongnya. Maka 100 % energinya ada di setiap orang yang di tolongnya. Sekalipun dirinya sakit ataupun udzur, prosentasi lain energinya masih bekerja untuknya untuk mendulang kebaikan. Dalam sholat berjamaah pun disiapkan 27 kalilipat daripada sholat sendirian. Dalam sedekah disiapkan ganti dan kalilipat kebaikan dibanding harta yang dipakainya sendiri. Dalam hidup berjamaah lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup dalam ukhuwah dibanding hidup mandiri untuk diri sendiri. Tak mengherankan jika kalimat singkat ini membuat hati bergetar saat telinga mendengar, “Barangsiapa yang hidup untuk orang lain….akan hidup dalam kelelahan, tapi akan hidup menjadi orang besar dan akan mati sebagai orang besar”. Mengurus banyak orang jelas membuat tenaga terkuras. Namun sebagai gantinya Alloh hadirkan kebaikan tanpa batas. Sebesar pengorbanan yang di berikan sebesar hasil kebaikan yang di dapatkan. Semoga kebesaran hidup kita bertumpu pada pondasi yang benar. Dengan bersandar pada bermanfaat banyak untuk umat.