Setiap kita menginginkan mendapatkan tiket memasuki surga/jannahNya. Sedikit yang mengetahui dengan akalnya. Kebanyakan mengandalkan perasaanya untuk mendeteksi diri kiranya sudah termasuk yang memenuhi syarat tiket didapat. Sehingga merasa dengan ibadah tenaga sekarang,ibadah harta sekarang, taubat dan istighfar sekarang serta pengorbananya selama ini layak mendapat tiket ke sana. Alloh bertanya ” Apakah kamu mengira akan memasuki Jannah padahal belum mendapat ujian seberat orang-orang terdahulu ?? Mereka dulu di timpa ujian kesulitan dan penderitaan “. Saudaraku..Rasulullah guru kita mengajarkan cara menempuh menuju ke sana dengan sabdanya ;
” Siapa yang menempuh perjalanan dalam mencari ilmu ( tentang Qur’an dan sunnah ), maka Alloh akan mudahkan baginya perjalanan menuju JannahNya “.
Jika Jannah ada arahnya maka ilmu adalah kompas yang menunjukan arahnya. Dan jika Jannah adalah rute yang harus di tempuh maka ilmu adalah GPS yang mengantarkan menuju rute yang menyampaikan kesana. Dan jika Jannah adalah lokasi yang harus di cari maka ilmulah yang akan menjadi peta menemukanya.
Pasntaskah kemudian orang yang menginginkan jannah tapi tidak menginginkan ilmu ? Layakkah orang yang menginginkan jannah tapi membenci hadir di majlis ilmu ? Mungkinkah merindukan jannah sementara tiada kerinduan duduk di majlis ilmu ? Perindu jalan menyampai surga di tuju tapi bukan perindu jalan ilmu di buru. Berharap selamat tidak pada jalanya ibarat kapal berlayar di daratan. Bahkan merasa yakin sekali akan termasuk penghuninya sementara peta yang tertuang dalam Al Qur’an ia tidak faham isinya. Astagfirulloh…semoga Alloh mengampuni kita, dan menjadikan kita pecinta ilmu yang mengantar menjadi pecinta Jannah dan berharap dengan segala perjuangan kita termasuk penghuni surgaNya…