AGAR ADA WAKTUK UNTUK MENANGISI – Sisa masalah yang belum bersolusi agar ada waktu kepada Alloh untuk menangisi. Biarkan rasa butuh dan kurang yg belum terpenuhi itu, menjadi bagian indah hubungan hamba dengan Robbul Alamiin terajut benang komunikasi. Semoga para Ibunda Hajar dan Ismail hari ini tidak kehilangan jejak pendahunya yang asli.
Kisah Badar, sekalipun sadar 314 pasukan yang dibawa Rasululloh tidak sebanding dg 1000 pasukan Quraisy, Rasululloh tetap berangkat menyongsong musuh. Ikhtiyar maksimal, adapun kekurangannya disambung tangisan mohon pertolongan kp Ar Rohmaan.
Hal sama terjadi pada pasukan Zaid bin Haritsah dg 3000 pasukan yang harus menghadapi 40.000 pasukan romawi..
Jangan sampai tangisan kita kepada manusia, lebih lama dibanding kepada Yang Maha Kuasa. Jangan sampai keluhan kepada manusia mengalahkan keluhan yang mengatur semua urusan manusia. Bukti indahnya keluhan dan tangisan ada diakhir semua ikhtiyar yg di maksimalkan,ada pd petunjuk Rasululloh setiap pagi dan sore. Beliau ajarkan membaca akhir ayat surat al baqoroh,” Ya Robb janganlah Engakau siksa kami atas kesalahan kami, sebab kami lupa ataupun salah. Ya Alloh jangan biarkan kami dlm beban berat sebagaimana umat sebelum kami. Ya Alloh janganlah Engkau bebankan ( amanah dan masalah ) yg tidak sanggup aku memikul dan menanggungnya. Maafkanlah…ampunilah..kasihanilah kami dengan rahmatMu.. Engkaulah penolong kami dan tolonglah kami atas orang2 kafir”. Sekiranya dicatat perintah yg kita lupa mengerjakanya dan yg salah melakukanya, alangkah penuhnya catatan amal kita dg catatan kesalahan dan lupa. Sekiranya dibebankan amanah seperti umat sebelum kita, alangkah terbelenggunya. Sekiranya Alloh memberikan beban diluar kemampuan, alangkah terseok-seok membawanya. Sekiranya Alloh bukan penolong kita, alangkah lemahnya. Dan sekiranya Alloh tidak memaafkan dan mengampuni kita, alangkah celakanya..