Sajak Kehidupan Episode 29 – Ustadz Umar Faqihuddin “Darimana Jerat Nifak Didapat?”
Sajak Kehidupan Episode 29 – Ustadz Umar Faqihuddin “Darimana Jerat Nifak Didapat?”
Awalnya dari malas shalat. Terus berlanjut kepada sering telat. Dan akhirnya shalat berjamaah di masjid pun lewat. Dan yang wajib pun dikerjakan sekedarnya dan tidak tepat. Kemudian, suasana berubah saat shalat. Semakin hari dirasakan semakin berat. Dan akhirnya ia memilih mengerjakan dengan cepat. Yang peting masih dapat. Dari tidak betah ibadah, merambah tidak betah tilawah, sekalipun satu surah. Membaca Al-Qurโan berat. Kesibukan dan potensi rezeki lebih memikat. Bila 3 hal ini mulai terlihat. Waspadalah dengan sifat kemunafikan yang menjerat.
1. Malas shalat.
2. Ibadah pingin cepat-cepat. 3. Sedikit tilawah karena berat.
Bila janji kebaikan dari Allah tak lagi memikat. Pahala dan surga-Nya pun remeh tak lagi hebat. Ancaman siksa neraka pun lewat. Maka, berdusta mudah terlafal. Dan bila dusta sudah menjadi karakater melekat. Pasti terbuka pintu menyelisihi kesepakatan dan akhirnya berkhianat. Karena dusta gerbang utama segala maksiat. Dan menjadi munafik pun tak bisa ditolak, lambat atau pun cepat. Mudah menjadi penjilat. Berani mengorbankan prinsip, komitmen, maupun sahabat. Keuntungan dunia lebih mempesona untuk didapat. Semua cara ditempuh, tak peduli lagi dengan syariat. Polahnya lebih menyakitkan dari orang kafir sekalipun, dalam berkhianat. Kalahnya umat Islam bukan karena orang-orang kafir yang hebat. Tapi munculnya banyak munafik yang berkhianat. Shalahuddin Al-Ayubi berprinsip, pasukannya yang tidak ribath tak lebih mengkhawatirkan daripada pasukan yang malamnya tidak shalat. Sebab akan menghadapi musuh dari diri sendiri yang berkhianat.
Islam menjaga semua lininya kuat. Termasuk peluang menjadi musuh dan berkhianat. Semoga kita dijaga dari keburukan nifak dan sebab yang membuat terjerat.
Yuk Tonton Selengkapnya di youtube Kami >Subulussalam Nusantara<