Banyak yang mengira kehidupan baik, di dapatkan dengan cara instan. Bahkan ada yang mengira warisan. Atau semacam kebetulan saja.
Ada yang mengira bahwa orang yang salah justru kehidupan baik menghampirinya. Sehingga banyak yang berfikir bahwa tak ada keadilan dan tak ada gunanya juga memperjuangkan karna semua sudah takdirnya.
Segala kebaikan yang kita lakukan seolah hanya sebagai perintah. Sehingga melakukannya pun penuh dengan perhitungan sehingga melakukannya pun akan sangat berat.
Begitu sadar atas balasan yang terbaik dari Allah. Memang terkadang tidak diwaktu kita ingin namun diwaktu yang paling tepat kebaikan itu kembali dengan yang lebih baik. Saat itulah kita baru teringat akan Allah yang maha baik.
Kebaikan itu untuk dikembalikan kepada sang pelaku kebaikan. Bahkan bonuspun akan ditambahkan kepada mereka yang ikhlas berbuat kebaikan. Bahkan setidaknya 1 akan dilipatgandakan menjadi 10 supaya tidak terasa berat ketika melakukan kebaikan bagi orang-orang yang menyadarinya.
Kebaikan adalah bekal dari sebuah kehidupan. Bekal setelah kehidupan berakhir. Dan bekal saat diri kita akan dimintai pertanggungjawaban. Maka kebaikan beserta bonus itu akan kita rasakan dan kita saksikan secara nyata.
Bila dirasa hidup tak kunjung baik itu pertanda kurangnya amal kebaikan kita dan bisa jadi Allah akan menambah bonus sesuai kadar kesabaran yang kita rasakan. Bila nasib tak kunjung membaik bahkan semakin buruk, itu tandanya kurangnya kita menanam benih benih kebaikan pada hidup kita yang bisa kita petik ketika kita sangat membutuhkan.
Bukankah kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula?? Dan kelak diakhirat orang baik akan dikumpulkan dengan orang-orang yang baik juga??
Bila balasan tak pernah berkhianat atas pelaku kebaikan. Pantaskah kita melakukan kebaikan, di bawah rasa keraguan ! Sampai terjebak paksaan dan perhitungan.
Sahabatku
Semoga kita tidak pernah Lelah dalam melakukan kebaikan dan terus memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Aamiin