Hawa nafsu punya cara tersendiri untuk dijinakan di bawah kendali kita. Sebab jika ia tidak dikuasai akan menguasai. Dan dampaknya banyak ibadah yang tak terlaksana karena di tengah jalan terbantai, terbelit dalam belalai kuasanya. Pertama,ia berusaha mengendalikan nafsu makan. Dibuat kita tidak mampu mengendalikan nafsu urusan makan. Sampai ketika di beritahu makanan kesukaanya mengandung sesuatu yang di haramkan maka ia akan keberatan untuk meninggalkanya. Ketika di beritahu tempat bekerjanya prosesnya dengan cara yang haram maka ia pun akan keberatan meninggalkan. Dan berapa banyak alasan melacur, mencuri, korupsi, menipu, melakukan ritual kesyirikan dan dosa lainya kerena untuk bisa “makan”. Kenapa ? Karena ia tidak bisa mengendalikan nafsu makannya lagi. Ndak apa-apa haram yang penting menu kesukaanya tetap menyentuh lambung. Ndak apa-apa haram prosesnya yang penting bisa makan. Ndak apa-apa berdosa yang penting dapat buat makan. Bahkan ia berdalih “yang haram aja susah apalagi yang halal”. Orang lapar menjadi liar akhirnya. Astaghfirullohal ‘adzhim..Tempaan ramadhan dengan puasa sebulan nyaris tanpa hasil. Orang yang berpuasa melatih menguasai nafsu makannya. Maka sekalipun ramadhan sudah usai masih ada puasa sunnah bidh,senin-kamis dan puasa nabiย Daud alaihissalam untuk tetap menjaga nafsu. Sehingga akan bisa menjinakanya dengan “kekang” sabarnya sekalipun lapar resikonya. Lebih baik lapar daripada makan yang haram toh sudah tau rasanya lapar dalam puasa. Lebih baik lapar daripada mendapatkan harta dari proses yang haram toh sudah dilatih terbiasa dengan rasa lapar dalam puasa. Lebih baik lapar daripada berdosa, dan daging yang tumbuh darinya menjadi bahan bakar neraka. Bermula dari makan akhirnya menjajah dan mengendalikan, semoga Alloh memudahkan kita memenangkan dan mengendalikan nafsu !!