Setelah terlatih seorang tidak menepati diri sendiri. Ia mulai lebih berani tidak menepati orang lain. Berjanji tapi menyelisihi. Mengikat sepakat namun sering lewat. Bersedia untuk bersua namun sering bikin kecewa. Bila tidak menepati diri sendiri, korban terbatas. Maka jika tidak menepati orang lain korban lebih meluas. Oleh sebab itu Alloh melarangnya, karena padanya ada kedzaliman.
Dan karena Alloh tidak melarang sesuatu kecuali di dalam sesuatu itu ada keburukan. Bagaimana membuat jarak dari akhlak tercela ini ? Sederhana,,,Jika bersepakat dengan orang lain dalam suatu akad maka rawatlah dengan mencatat.Jangan lupa menyebut dua saksi yang kuat. Jika berjanji dengan orang lain libatkan Alloh dalam IN SYAA ALLOH. Jika terlambat dalam janji atau terlewat dari hal yang sudah sepakat tutuplah dengan taubat. Tidak ada makhluk sempurna, sampai dalam hal janji dan kesepakan antar sesama. Hanya kesungguhan untuk berjujur pada diri dan berjujur pada saudara sendiri akan apa yg di hati dan terlafadzkan oleh lesan, kemudian meminta pertolongan Ar Rohmaan agar di jadikan sebagai seorang mukmin yang terbebas dari kemunafikan menjadikan perubahan menjadi dekat dengan kebaikan. Semoga kita menjadi hamba yang menepati janji…