Bilal bin Rabah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad paling terpercaya dan setia. Bilal bin Rabah juga merupakan orang pertama yang menjadi muadzin atau orang yang bertugas mengumandangkan azan. Bilal menjadi muadzin setelah ditunjuk langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Sebelum memeluk Islam, Bilal adalah seorang budak milik Umayyah bin Khalaf
Bilal menjadi salah satu orang pertama yang memeluk Islam, meskipun ia menghadapi perlakuan yang sangat keras dari pemiliknya karena keputusannya.
Setelah memeluk Islam, Bilal mengalami siksaan yang berat dari majikannya. Dia kemudian dibeli oleh Abu Bakar dan dibebaskan dari perbudakan.
Berikut adalah riwayat singkat dari Bilal bin Rabbah:
Bilal bin Rabah lahir di Mekkah, Hijaz, pada 578 atau 43 tahun sebelum Hijrah Nabi. Ayahnya seorang budak Arab dari Bani Jumah. Ibu Bilal, Hamamah, diperkirakan mantan putri Abyssinia, dari sebuah kerajaan di Afrika Timur Laut. Hamamah diperkirakan ditangkap setelah peristiwa Tahun Gajah. Dia kemudian dimasukkan ke dalam perbudakan. Terlahir sebagai budak, Bilal bin Rabah kemudian bekerja untuk Umayyah bin Khalaf, salah satu pembesar Quraisy. Bilal kemudian dianggap sebagai budak yang baik, tekun, dan tepercaya.
Masuk Islam
Ketika Islam pertama kali diumumkan oleh Nabi Muhammad SAW, Bilal segera tertarik dan ditarik oleh ajaran-ajaran agama baru ini yang menyerukan keadilan, kesetaraan, dan penyembahan tunggal Allah, Bilal mengetahuinya dan tertarik untuk masuk agama ini. Bilal mengenal Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad ketika ia masih menjadi budak Umayyah bin Khalaf. Pada akhirnya, Bilal memilih masuk Islam dan menyatakan keislamannya di depan Nabi Muhammad. Semenjak memeluk Islam, Bilal semakin yakin dan kuat pendiriannya sebagai seorang muslim. Keislaman Bilal kemudian diketahui oleh tuannya, Umayyah bin Khalaf. Bilal kemudian mendapatkan siksaan yang berat akibat mengakui Islam.Bilal disiksa dan dijemur di tengah gurun pasir selama beberapa hari. Ia disiksa dengan batu yang diletakkan di perut dan leher yang dililit dengan tali. Bahkan, anak-anak orang Quraisy disuruh menyeret Bilal ke perbukitan. Meski demikian, Bilal tetap pada pendiriannya untuk memeluk Islam. Bilal hanya bisa memohon kepada Allah supaya dibantu dibebaskan dari siksaannya. Doa Bilal akhirnya terkabul melalui Abu Bakar yang membeli Bilal dari Umayyah bin Khalaf. Setelah itu, Abu Bakar memerdekakan Bilal dari statusnya sebagai budak.
Muadzin pertama Setelah dimerdekakan oleh Abu Bakar
Bilal kemudian fokus menghabiskan waktunya bersama Nabi Muhammad. Kedekatan Bilal dengan Nabi Muhammad membuatnya dihormati dan dimuliakan oleh para sahabat. Bilal juga menjadi orang Islam yang ikut hijrah dari Mekkah ke Madinah bersama Nabi Muhammad pada 622. Begitu sampai di Madinah, Nabi Muhammad kemudian memerintahkan untuk membangun masjid. Setelah pembangunan masjid selesai, Bilal kemudian ditunjuk langsung oleh Nabi Muhammad untuk mengumandangkan azan. Nabi Muhammad menunjuk Bilal sebagai muadzin karena memiliki suara yang bagus dan lantang. Sejak saat itulah, adzan digunakan untuk menunjukkan waktu masuknya salat lima waktu. Bilal menjadi muadzin sampai Nabi Muhammad meninggal dunia. Setelahnya, Bilal berhenti menjadi muadzin. Hal itu disebabkan Bilal tidak pernah sanggup menyelesaikan lantunan adzannya. Ia selalu tersendat ketika melafalkan kalimat “Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah” yang berarti “Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah”.
Wafat :
Menurut sejarawan Islam, Bilal bin Rabah meninggal dunia pada 18 Hijriyah atau 640 Masehi. Bilal meninggal dunia di Damaskus pada usia 72 tahun. Ada versi lain yang berpendapat bahwa Bilal meninggal dunia di Madinah. Menjelang kematiannya, Bilal berkata kepada istrinya bahwa ia senang karena segera bertemu dengan Nabi Muhammad yang sangat ia cintai. Bilal dimakamkan di pemakaman Bab Al-Saghir, Damaskus. Namun, ada versi lain yang menyatakan bahwa Bilal dimakamkan di Amman, Yordania.