Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam kelompok pertama yang menerima agama Islam. Para ahli sejarah berpendapat bahwa ia masuk Islam dua hari setelah Abu Bakar. Selain itu, umat Muslim saat itu berpendapat bahwa Abdurrahman bin Auf memiliki keistimewaan. Pasalnya, ia adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin akan masuk surga. Selama hidupnya, Abudrrahman bin Auf dikenal sebagai orang yang kaya dan dermawan, serta sangat perhatian terhadap kondisi umat Islam saat itu.
Kehidupan awal Abdurrahman bin Auf lahir pada tahun 580 dengan nama lengkap Abdurrahman bin Auf bin Abdul Harith bin Zahrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay. Ia merupakan keturunan Bani Zuhrah yang berasal dari Jurai. Ayahnya adalah Auf bin Abdul Auf al-Harith, sementara ibunya bernama as-Syifa Siti.
Pada masa jahiliyah, Abdurrahman bin Auf diberi nama Abdul Kabah atau Abdu Amr. Barulah setelah masuk Islam, ia diberi nama Abdurrahman oleh Nabi Muhammad SAW
Selama menjadi pemeluk Islam, Abdurrahman bin Auf ikut berhijrah dua kali, yang pertama ke Habasyah dan yang kedua mengikuti Nabi Muhammad SAW ke Kota Yastrib atau Madinah. Selama di Madinah, ia menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling kaya karena menekuni profesinya sebagai pedagang. Abdurrahman bin Auf ikut serta dalam beberapa pertempuran yang dilakukan oleh umat Islam pada masa awal Islam, termasuk Pertempuran Badar dan Uhud.
Menginfakkan hartanya
Sebagai orang Islam yang kaya, Abdurrahman bin Auf sangat memperhatikan kehidupan masyarakat Islam di sekitarnya. Ia memiliki harta yang dibagi menjadi tiga bagian, yakni:
Harta untuk diinvestasikan ke orang lain Melunasi utangnya Sedekah dan dakwah Islam Penduduk Madinah sangat mengakui kecerdikannya dan caranya berdagang, yang terbukti mampu membuat Abdurrahman bin Auf sangat kaya.
Selama Nabi Muhammad SAW hidup, Abdurrahman bin Auf selalu ikut andil di garda terdepan dalam perjuangan dakwah Islam melalui harta dan tenaganya. Bahkan hingga setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abdurrahman bin Auf menjadi penanggung jawab kesejahteraan istri-istri mendiang Rasulullah dan menjaga keselamatan mereka.
Wafat
Setelah mengabdikan seluruh hidupnya untuk kemajuan dakwah Islam melalui tenaga dan hartanya, Abdurrahman bin Auf meninggal pada 31 H atau 652 M, saat usianya menginjak 72 tahun. Sebelum meninggal, ia berwasiat supaya seluruh hartanya disumbangkan untuk kepentingan dakwah Islam. Para ahli berpendapat bahwa total harta yang disumbangkan Abdurrahman bin Auf dalam wasiatnya sekitar 50 ribu dinar. Abdurrahman bin Auf kemudian dimakamkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW lainnya, Utsman bin Maz’un.